
Pemerintah Jatim Mengantisipasi Kehadiran TKI Menjelang Lebaran
Fokus Update – Pemerintah Jatim Mengantisipasi Kehadiran TKI Menjelang Lebaran, Pemerintahan Propinsi Jawa Timur (Jawa timur) mulai menyiapkan cara pengetatan pemantauan untuk memperhitungkan kehadiran gelombang tenaga kerja Indonesia (TKI) atau karyawan migran, menjelang musim lebaran 2021. Salah satunya, kenaikan kemampuan testing, pengamanan pintu masuk penerbangan luar negeri, dan mempersiapkan posisi karantina karyawan migran.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjelaskan beberapa pilihan jalan keluar sudah dipersiapkan Pemerintah provinsi Jawa timur dengan mengikutsertakan Tubuh Pemantauan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kementerian Kesehatan.
Pemerintah Jatim Mengantisipasi Kehadiran TKI Menjelang Lebaran
“Kami dari Pemerintah provinsi siap bersinergi untuk tersedianya alat,” kata Emil, Kamis (1/4). Emil mengutarakan testing perlu tetap dilaksanakan walau beberapa karyawan migran sudah di-swab di negara keberangkatan. “Meskipun telah swab PCR pada tempat asal mereka, rupanya saat di swab PCR di tanah air, bisa positif Covid,” katanya. Diliris dari Info Nusantara.
Bekas Bupati Trenggalek ini menjelaskan Pemerintah provinsi Jawa timur sekarang terus menyiapkan kenaikan tersedianya kemampuan untuk memuat beberapa tenaga migran di dalam rumah karantina sepanjang lima hari.
“Itu yang selanjutnya kami akan sinergikan. Hasil pengaturan ini akan kami adukan pada Bu Gubernur dan akan mendapatkan tindak lanjut. Ingat arus kembalinya dari karyawan migran akan intens,” katanya.
Emil menambah, mengantisipasi ini jadi hal yang penting, ingat Jawa Timur, jadi salah satunya gerbang masuk karyawan migran di luar negeri, saat sebelum balik ke wilayahnya.
Pemerintah Jatim Mengantisipasi Kehadiran TKI
Searah dengan itu, Kepala BNPB sekalian Ketua Satuan tugas Covid-19 Pusat Doni Monardo mengingati Pemerintah provinsi Jawa timur. Supaya terus lakukan pengetatan pintu masuk di luar negeri. Dalam waktu 28 Desember 2020 sampai 31 Maret 2021, pintu masuk luar negeri ke Indonesia, baik WNI atau WNA, teridentifikasi ada 2.102 kasus positif Covid-19.
“Hasil testing semuanya, saat swab pertama datang di tanah air sekitar 1.444 yang positif. Selanjutnya yang swab ke-2 , walau telah diisolasi ada 658 orang. Jika kita cuman lakukan swab sekali saja, bermakna yang 658 orang lepas dari pemantauan ke desa halaman dan berjumpa keluarga,” ucapnya.
Karena itu, kata Doni, sesuai perintah Presiden RI. Jawa timur diinginkan dapat memaksimalkan kekuatan pengatasan dan pemantauan WNI yang bakal datang lewat Lapangan terbang Juanda Sidoarjo. Diambil dari Fokus Utama.
“Kami menghimbau untuk saat ini mereka-mereka [tenaga migran] dapat tunda kembalinya ke tanah air, terkecuali mereka yang telah kehilangan pekerjaan,” katanya. Pemerintah provinsi Jawa timur, disuruh membuat Satuan tugas Karantina. Yang bekerja mengkoordinir pemantauan beberapa tenaga migran yang datang ke tanah air.