
Masyarakat Jatim Tidak Di Izinkan Mudik Lebaran
Fokus Update – Masyarakat Jatim Yang Mengelana Tidak Di Izinkan Mudik Lebaran, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak minta masyarakatnya yang sekarang ini di wilayah perantauan tidak untuk mudik Lebaran. Hal tersebut seperti peraturan pemerintahan pusat Keputusan itu diambil dengan menimbang resiko penyebaran Covid-19.
“Minta maaf sekali jika memang keadaan kita belum terlepas dari wabah,” kata Emil di Surabaya, Jumat (26/3). Emil menambah jika angka penyebaran Covid-19 di Jawa timur memang berangsur turun. Sebagian besar wilayah sudah dengan status zone kuning.
Masyarakat Jatim Yang Mengelana Tidak Di Izinkan Mudik Lebaran
Tetapi angka yang rendah ini, katanya, dapat sesaat kembali bertambah bila seluruh pihak meleng dalam limitasi rutinitas, intinya dalam momen mudik. “Keadaan yang ini hari baik, zone kuning, cuman dalam cuplikan jemari itu dapat set naik, cuman dalam kurun waktu tiga minggu itu naik 3x lipat angkanya,” ucapnya ke pada time Info Nusantara.
Larangan Mudik Lebaran Berlaku 6-17 Mei 2021
Dia juga tidak ingin usaha mendesak kasus Covid-19, lewat Pemerlakukan Limitasi Aktivitas Warga (PPKM) sepanjang beberapa bulan akhir ini, jadi percuma. “Kami menyaksikan kasus relatif dapat teratasi, menerpai bahkan juga turun, tetapi kita jangan euforia,” ucapnya.
Bekas Bupati Trenggalek, ini juga minta kesediaan dan pemahaman masyarakat Jawa timur yang sedang mengelana di luar wilayah. Dia mengharap masyarakat ingin mengikut peraturan pemerintahan dengan tidak mudik di tahun ini.
Pemerintahan Sah Melarang Mudik Lebaran 2021
“Jadi silahkan kita memberikan dukungan peraturan pemerintahan, ke sedulur-sedulur warga Jawa timur,” ucapnya. “Semoga kita berdoa Insyaallah tahun depannya bisa mudik, tetapi tahun ini silahkan kita jaga kepatuhan kita sampai selanjutnya berada di titik yang konstan,” lanjutnya ia.
Polri Sebutkan Operasi Ketupat Disamakan dengan Larangan Mudik
Awalnya, pemerintahan sah larang mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021. Keputusan itu diambil dengan menimbang resiko penyebaran Covid-19.
Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Menjelaskan angka penyebaran dan kematian Covid-19 masih tinggi khususnya saat liburan panjang. “Cuti bersama Idulfitri sehari ada, tetapi tidak bisa ada rutinitas mudik. Pemberian bantuan sosial akan diberi,” kata Muhadjir di Jakarta, Jumat (26/3). Dikutip dari Fokus Utama.